NAVIGASI

Tuesday 7 February 2012

HARI YANG MELELAHKAN

Senin, 6 Februari 2012
Malu juga datang keduluan Kepala Sekolah. Beliau sudah sibuk di halaman sekolah mengatur anak-anak untuk opsih (Operasi Bersih) di halaman sekolah yang lebarnya sekitar 500 meter persegi. Sebuah halaman yang luas namun tidak karuan penataannya. Kalau kemarau berdebu (pasir halus) karena laburannya sudah terkelupas, biasanya anak-anak suka menendang-nendang debu itu dengan sengaja agar debunya berterbangan, bahkan anak yang nakal malah mengambilnya dengan cengkraman jemari mungilnya dan melemparkannya ke udara, sehingga membentuk badai debu.

Dan yang paling sulit difahami daya fikir anak-anak di sekolahku, walau pun sudah susah payah melaksanakan operasi bersih, sesaat kemudian, ketika mereka jajan, maka sampahnya akan dilempar kembali ke halaman yang dibersihkannya itu. Aku sering menyebut mereka sebagai si Kabayan. Tokoh cerita sunda yang lugu, konyol, kocak dan sering berbuat aneh seperti itu. Tapi mereka tetap saja melakukannya setiap hari, sehingga halaman yang luas, lengang, berdebu dan selalu saja dikotori sampah-sampah di sana-sini, dengan sengaja.

Setelah jabattangan dengan kepala sekolah, aku langsung masuk ke ruangan kantor. Banyak berkas yang harus segera aku stempel legalisir, sebab besok pagi sudah harus diserahkan ke Kantor UPT Kurikulum XVIII Kecamatan Rumpin. Berkas ini adalah lampiran A1 sertifikasi yang nantinya akan mengantarkan aku ke tahap tes kompetensi awal setifikasi. Ya Allah… ini peluang untuk diakui sebagai tenaga professional bidang pendidikan. Kalau lulus tes, maka kemudian aku harus mengikuti tahapan berikutnya, yaitu PLPG, semacam diklat kependidikan untuk mendapatkan gelar professional melalui sertifikasi guru.

Kesempatan emas ini harus aku perjuangkan walau banyak sekali liku-likunya. Merepotkan, dan membuat beberapa kali harus menyiapkan berkas dokumen lampiran menyangkut tugasku sebagai Pegawai Negeri. Tapi ini adalah sebagian dari upaya meningkatkan penghasilanku. Sebab kalau sudah mendafatkan tanda sertigfikat lulus sertifikasi guru, maka aku akan mendapatkan tunjangan dari pemerintah sebesar gajih pokok, setiap bulannya. Semoga lancar. Amin.

Pagi ini akan dilaksakan upacara bendera hari senin. Selesai opsih anak-anak dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 berbaris di halaman. Para petugas upacara kali ini kelas 6. Rupanya mereka sudah siap melaksanakan tugas yang telah dilatihkan pada hari jumat dan sabtu kemarin.

Untuk mengawasi anak-anak yang biasanya nakal, atau ada yang sakit, aku berdiri di belakang siswa peserta upacara. Kalau melihat aku berdiri di belakang mereka, maka tidak aka nada anak yang ngobrol atau jongkok saat pelaksanaan upacara bendera. Anak-anak takut melihat aku. Aneh, padahal aku tidak pernah galak sama mereka. Bahkan sebaliknya, di sekolah aku dikenal paling suka humor, bercanda dan akrab dengan mereka. Tapi saat-saat tertentu, mereka merasa takut melakukan kenakalan-kenakalan di depanku.

Usai upacara, aku mendapatkan sms dari pak Herry, guru SDN Kertajaya 02. Isi smsnya, hari ini pukul 10 ada rapat khusus operatir sekolah. Kebetulan aku operator di sekolah ini. Berarti undangan itu memang sengaja ditujukan untuk aku. Operator sekolah adalah sitilah untuk julukkan guru-guru yang menangani administrasi sekolah menggunakan laptop, seperti pembuatan surat-surat tugas, SK, RAPBS, dan administrasi kedinasan lainnya. Ini hanya sebagai tugas tambahan yang dilaksanakan hanya sebagai rasa tanggung jawab, tanpa SK khusus dan tanpa gajih khusus. Walau kerjanya lumayan menyibukan, tapi bagiku banyak keuntungan dari tugas tambahan ini. Minimal aku bisa menggunakan Laptop kapanpun aku mau. Termasuk mengisi blog ini.

Pukul 09.30 aku meluncur ke Rumpin untuk mengikuti rapat khusus operator sekolah se-Kecamatan Rumpin. Sebenarnya aku enggan jika dapat tugas ke rumpin. Jalannya ancur, sebagaian berdebu, sebagian lagi becek dan banyak batu-batu tajam menonjol dibalik lumpur kental yang mengancam band pecah. Atau kalu kurang hati-hati mengakibatkan benturan keras dengan batu, bahkan mungkin terperosok ke dalam lubang yang dalam sehingga tak jarang banyak motor yang tergelincir dan jatuh.

Tempat rapatnya di Aula PGRI Kecamatan Rumpin. Sebuah gedung yang sudah tidak layak lagi disebut aula. Kumuh, kotor dan tak terurus, Tapi karena tidak memiliki tempat lain, maka PGRI Kecamatan Rumpin memanfaatkan gedung ini sebagai aula dan pusat segala kegiatan rapat PGRI. Bahkan Koperasi PNS Guru-guru Rumpin juga menggunkan gedung ini untuk pusat kegiatan pertemuan-pertemuannya.

Rapat dipimpin staf UPTK bagian kepegawaian, Rahmat namanya, seorang tenaga honorer di kantor UPTK. Banyak informasi mengenai beberapa pengajuan dan usulan bagi tenaga sukwan serta pendataan guru PNS yang harus dikerjakan operator sekolah. Semua dijelaskan dengan penjelasan yang terkadang Rahmat sendiri tidak menguasai bahan materi penjelasan. Tapi dengan saling bertukar pendapat peserta rapat cukup faham dengan materi rapat hari ini.

Pukul, 12.00 rapat selesai. Aku pun langsung pulang. Perjalanan yang melelahkan, akhirnya berlalu. Dan aku bisa istirahat di rumah. Untuk mengobati penat, aku membeli satu kilo dukuh dan melon, biasanya setelah perjalananan yang melelahkan akan terobati dengan segarnya menyantap buah-buahan.