NAVIGASI

Wednesday 29 February 2012

HUMOR TENTANG PENDIDIKAN EPISODE 3

Tidak terasa kita sudah bertemu di episode ke 3, humor tentang pendidikan. Kenapa kok saya nulis humor tentang pendidikan terus ? Karena pendidikan di Indonesia masih sangat perlu dihibur dengan humoran segar. Karena pendidikan yang segar lebih bervitanim dibanding dengan Buah Segar hasil Expor.

Stttt… jangan berisik. Sekarang kita akan bicara soal kepala sekolah. Kalau dia dengar bisa dipecat saya.
Kepala sekolah adalah guru yang diberi tambahan tugas mengatur administrasi kantor, motivator, supervisor, sekaligus tukang membersihakan kantor, jika tidak ada penjaga sekolahnya. Tapi sekarang malah ada indikasi kepala sekolah adalah guru yang mempunyai kendaraan bermotor lebih bagus dari gurunya.

Kepala sekolah mempunyai tugas menilai kinerja para guru disekolahnya. Kepala sekolah dalam menilai gurunya harus objektif, terbuka, adil, makmur, aman , sentosa, gemah ripah loch…kok ngaco.

Kepala sekolah sama dengan kepala ikan. Sesekali muncul ke permukaan, terus menghilang tanpa kabar, apalagi kalau sedang banyak santapan yang melezatkan. 

Kepala sekolah, sama dengan kepala kendaraan, kalau sudah panas sering ngadat dan mogok di tengah jalan. Kepala sekolah sama dengan kepala kereta api, sering teriak-teriak keras sebelum sampai ke tujuan yang diharapkan, tidak perduli teriakknya membuat telinga orang lain sakit.

Kepala sekolah yang baik adalah kepala sekolah yang tidak cuman pandai menjumlah, mengurang, dan mengali. Tapi juga harus pandai membagi. Membagi tugas kepada rekan kerjanya di sekolah, dan membagi honor yang adil sesuai dengan kinerja bawahannya.

Kepala sekolah haruslah orang yang memiliki kelebihan. Kelebihan dalam pengetahuan, teknik kepemimpinan, dan keimanan kepada Tuhan yang Maha Esa. Jangan Cuma mempunyai kelebihan penghasilan disbanding bawahnya bawahannya.

Menyangkut BOS, kepala sekolah adalah orang yang harus mampu mengatur proses pengeluarannya, sesuai dengan petunjuk teknis pengelolaan BOS, bukan menurut teknik petunjuk istri dan keluarganya di rumah. 

Kepala sekolah harus membersihkan lingkungan sekolahnya dari Korupsi, Kolusi dan nepotisme. Jangan memasukkan anak, saudara, kerabat atau kenalannya menjadi guru tanpa memperhatikan kompetensi orang tersebut. Jangan pilih bulu pada bawahannya, karena kalau kepala sekolah pilih bulu, kasihan bawahanya yang tidak punya bulu.

Kepala sekolah harus mempunyai akhlak mulia. Akhal yang harus menjadi tauladan bagi rekan kerja dan bawahannya, bukan akhlak bali, akhlak condet, eh… itu mah salak yah…? Maaf pembaca jangan salak dong. Saya jadi takut nih. Ih itu mah galak, yah.

Kepala sekolah bukan pegembala ternak, yang dapat seenaknya menggiring bawahnannya sesuka hatinya, tanpa arah yang jelas dan tujuan yang jelas pula. Sebab kalau salah memilih arah tujuan bisa nyasar kemana-mana? Makanya supaya tahu arah dan tujuan yang benar, tanyakan pada sopir atau kondektur, asal jangan Tanya pada pilot saat dalam penerbangan.

Kepala sekolah harus meliki Visi, Misi dan moto. Mau poto babat kek, moto ayam ke. Semangkok lima ribu. Hehe…he…..he… ngawur banget sih. Namanya juga humor, tidak apa-apa yah.

Kepala sekolah memiliki kewajiban mengajar di kelas sebagai guru mata pelajaran, minimal 6 jam perminggunya. Artinya setiap satu Minggu wajib mengajar enam jam. Tapi banyak guru yang tidak mengajar, denganalas an ia sudah mengajar anaknya di rumah. Atau sibuk mengurus keuangan BOS yang rumit dan banyak aturannya.