NAVIGASI

Sunday 15 January 2012

PUISI TENTANG AKU

AKU BUKAN ILALANG
(RudiS.Pd)

AKU BUKAN ILALANG

Merumpun aku diantara kalian
Coba tunjukan identitas yang aku punya
Tumbuh bersama kalian di padang kehidupan
Meski mungkin tak sehebat kalian
Daunku tak memberi guna bagi siapa-siapa
Tapi aku bukan ilalang
Yang menjadi gulma di kebun-kebun palawija
Menghalangi rumput meraih mentari
Membuat petani kesal atas rimbun daunku yang tinggi
Tapi tetap aku bukan ilalang

Aku ingin menjadi jamu segala penyakit pertiwiku
Bersama umbi-umbian yang bisa memberi karbohidrat
Yang dapat tumbuh dikebun petani sebagai harapan
Meski tak banyak yang aku punya
Tapi tetap aku bukan ilalang
Bukan rumput liar yang dimusnahkan dengan percikan api
Dihalau dengan bajak dan cangkul petani
Meski aku sadar, aku tak sehebat kalian
Tak mamu memberikan asa di saat balada menjadi duka.

WANITA DI MATA LAKI-LAKI (HUMOR RINGAN ALA RUDI)

RUDI,S.Pd

Maaf kalau saat ini aku bicara soal wanita. Soalnya, bagi laki-laki normal mahluk paling menarik untuk diperbincangkan adalah wanita. Keculai bagi laki-laki yang tidak normal, misalnya lelaki jadi-jadian, atau laki-laki setengah perempuan.

Wanita artinya Wajahnya Nikmat dipandang maTa. Karena kenikmatannya, maka kecantikan wanita sering dijadikan sumber pencuci mata kaum laki-laki. Hal itu mengidentifikasikan bahwa mata laki-laki termasuk benda yang cukup kotor, sehingga harus dicuci.

Wanita adalah mahluk berkepribadian halus, tapi bukan termasuk mahluk halus, sebab kehalusan wanita hanya untuk dielus-elus. Itu pun bagi seorang laki-laki yang dicintainya dengan tulus. Sebab kalau sembarangan elus, bisa ditinju sampai mampus.

Wanita adalah mahluk lembut, tapi bukan termasuk golongan leuleumbut. Ia senang dirayu dengan rayuan gombal. Ia lebih suka disebuat berwajah cantik bagai bunga melati. Ketimbang dinilai jujur oleh pasangannya. Padahal tidak ada satu pun wajah wanita yang bentuknya seperti bunga melati yang mekar berkelompak. Atau monyong saat kuncup.

Wanita lebih suka dengan lelaki pembohong dibanding dengan lelaki jujur. Wanita lebih suka dinilai sebaliknya dibanding dengan kenyataannya. “kau cantik” padahal jelek. “Kau manis” padahal asem atau pait. “Kau ayu” padahal mirip yuyu (kepiting). “Kau anggun” padahal tomboy mirip koboy. “Kau harum” adahal baunya minta ampun.

Wanita senang dipuji “duh ternyata kamu pintar yah” walau pun kenyataannya ketika diajak biacara banyak tidak nyambungnya. “Penampilanmu sungguh anggun pagi ini…” padahal kenyataannya ia berpenampilan seperti badut. Ia senang dipuja oleh pasangannya. Dan paling benci kalau pasangannya berkata jujur. Dia akan marah jika dikoreksi karena memakai lipstick terlalu tebal. Ia akan uring-uringan jika dikoreksi karena bau parfumnya terlalu tajam, sehingga membuat semua orang yang dekat dengannya bersin-bersin.

Wanita memang mahluk aneh. Jika dandan akan berlama-lama didepan kaca, dan mengacak-acak pakaian di lemari untuk memilih model dan warna gaun yang dianggapnya cocok untuk dipakainya. Walau pun hasilnya tetap saja baju yang itu itu saja yang sering dipakainya, karena memang hanya itu baju yang ia punya.

Laki-laki yang pintar sangat suka dengan wanita yang bodoh, sebab gampang dibodoh-bodohi. Laki-laki yang bodoh adalah laki-laki yang tidak menyukai wanita. Dan bagi wanita yang bodoh maka ia kan sering ditipu oleh lelaki. Dan laki-laki yang suka menipu wanita biasanya laki-laki yang tidak suka dengan wanita.

Wanita paling suka dipuji hasil masakkannya. Walaupun kenyataannya ia tidak bisa memasak. Tapi demi pujian itu, wanita akan berusaha mencari resep memasak untuk diperagakannya saat pasangannya akan berkunjung ke rumah. Dengan pertanyaan klasik setiap wanita akan memaksa pasangannya memberi pujian, “bagaimana rasanya mas…? Ini boleh memasak aku sendiri loch.” Anehnya tatapan mata dan senyumannya seperti memaksa pasangannya untuk berkata “enak sekali.” Walau pun sebenarnya sejak mulai tersentuh lidah di sendok pertama, mulut sudah meronta untuk memuntahkannya. “nanti aku bungkus untuk ibumu yah…?” Waw membuat pasangannya kemudian harus berpikir untuk mampir ditempat pembuangan sampah mana untuk menitipkan masakan wanita itu sebelum disantap kucing yang belum juga tentu berselera mekannya.

Wanita mahluk manja, alias maunya selalu jajan. Tapi wanita memang diciptakan Tuhan husus untuk mendapingi laki-laki. Walau terkadang ia juga harus mendapingi anaknya yang bukan laki-laki pergi ke sekolah.